contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Minggu, 25 Oktober 2009

Peranan Fungsi Bahasa Indonesia

Dalam Konsep Ilmiah

Karangan ilmiah menurut Brorowijoyo dalam Arifin (1985: 8 – 9) adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan tulisan menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya tulis ilmiah atau akademik menuntut kecermatan dalam penalaran dan bahasa. Dalam hal bahasa, karya semacam itu (termasuk laporan penelitian) harus memenuhi ragam bahasa standar (formal) atau terpelajar dan bukan bahasa informal atau pergaulan. Sugono (1997) membagi ragam bahasa atas dasar media/sarana, penutur, dan bahasa pokok persoalan. Atas dasar media, ragam bahasa terdiri atas ragam bahasa lisan dan tulisan. Atas dasar penuturnya, terdapat beberapa ragam yaitu dialek, terpelajar, resmi dan takresmi. Dari segi pokok persoalan, ada berbagai ragam antara lain ilmu, hukum, niaga, jurnalistik, dan sastra.

Ragam bahasa karya tulis ilmiah/akademik hendaknya mengikuti ragam bahasa yang penuturnya adalah terpelajar dalam bidang ilmu tertentu. Ragam bahasa ini mengikuti kaidah bahasa baku untuk menghindari ketaksaan atau ambiguitas makna karena karya tulis ilmiah tidak terikat oleh waktu. Dengan demikian, ragam bahasa karya tulis ilmiah sedapat-dapatnya tidak mengandung bahasa yang sifatnya kontekstual seperti ragam bahasa jurnalistik. Tujuan nya adalah agar karya tersebut dapat tetap dipahami oleh pembaca yang tidak berada dalam situasi atau konteks saat karya tersebut diterbitkan.

Masalah imiah biasanya menyangkut hal yang sifatnya abstrak atau konseptual yang sulit dicari alat peraga atau analoginya dengan keadaan nyata. Untuk mengungkapkan hal semacam itu, diperlukan struktur bahasa dan kosakata yang canggih. Ciri-ciri bahasa keilmuan adalah kemampuannya untuk membedakan gagasan atau pengertian yang memang berbeda dan stukturnya yang baku dan cermat. Dengan karakteristik ini, suatu gagasan dapat terungkap secara cermat tanpa kesalahan makna bagi penerimanya. Suharsono (2001) menyebutkan beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam karya tulis ilmiah berupa penelitian yaitu:

· Bemakna isinya

· Jelas uraiannya

· Berkesatuan yang bulat

· Singkat dan padat

· Memenuhi kaidah kebahasaan

· Memenuhi kaidah penulisan dan format karya ilmiah

· Komunikatif secara ilmiah

Aspek komunikatif (keefektifan) hendaknya dicapai pada pada tingkat kecanggihan yang diharapkan dalam komunikasi ilmiah. Oleh karena itu, karya ilmiah tidak selayaknya membatasi diri untuk menggunakan bahasa (stuktur kalimat dan istilah) popular khususya untuk komunikasi antarilmuan. Kareana makna simbol bahasa harus diartikan atas dasar kaidah baku, karya ilmiah tidak harus mengikuti apa yang nyatanya digunakan atau popular dengan mengorbankan makna yang seharusnya.

Jenis – jenis karya ilmiah dapat dibedakan atas berikut:

a. Makalah

b. Kertas kerja

c. Laporan praktik kerja

d. Skripsi

e. Tesis

f. Disertasi

Perbedaan anatara makalah, kertas kerja dengan skripsi, tesis, dan disertasi dapat dilihat dari hal – hal berikut:

1. Kegunaannya

2. Tebal halaman

3. Waktu pengerjaan, dan

4. Gelar akademik

Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah:

Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:

1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif

2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber

3. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan

4. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis

5. Memperoleh kepuasan intelektual

6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan

Sumber Tulisan :

Wacana Akademik dan Profesionalisme Suwadjono 2004

Perkuliahan Dasar Umum Universitas Widyatama


0
Kamis, 08 Oktober 2009

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Perkembangan bahasa indonesia di mulai dari ditemukan batu-batu tertulis pada jaman dahulu yang biasa kita sebut dengan prasasti-prasati kerajaan. Prasasti-prasasti kerajaan tersebut kebanyakan berbahasa melayu dan bercampur dengan bahasa sanskerta. Bukti-bukti perkembangan bahasa melayu sangat banyak tersebar di wilayah nusantara (Indonesia) salah satunya adalah prasasti kerajaan sriwiiaya yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia. Dari prasasti-prasasti ditemukan berbahasa melayu kuno. Bahkan pada jaman tersebut bahasa melayu telah digunakan sebagai lingua franca. Atau, ada kemungkinan sebagai bahasa resmi pada zaman Sriwijaya. Kesimpulan ini diperkuat oleh keterangan I Tsing tentang bahasa itu bahwa bersama dengan bahasa Sanskerta, bahasa Melayu (diistilahkan Kw’en Lun) memegang peranan penting di dalam kehidupan politik dan keagamaan di negara itu (Sriwijaya).

Dengan berkembangnya bahasa dari waktu ke waktu dan di dukung oleh banyaknya pelayaran dan perdagangan yang terjadi di wilayah nusantara (Indonesia) maka bahasa melayu semakin berkembang. Perkembangan bahasa melayu semakin pesat setelah terjadi persetujuan Traktat London yang membagi kawasan nusantara menjadi 2 bagian. Sejak itulah negara-negara asing bertambah banyak berdatang ke Indonesia. Dengan banyaknya orang-orang yang berdatangan maka informasi dan komunikasi diantara mereka pun semakin meningkat pula. Itu juga merupakan salah satu pendukung perkembangan dari bahasa indonesia. Bahasa indonesia atau melayu semakin populer digunakan di Indonesia. Apalagi setelah pada tahun 1928 bahasa melayu dijadikan oleh para peserta kongres pemuda sebagai bahasa persatuan yang tertuang pada butir ketiga sumpah pemuda yang diikrarkannya. Tetapi sungguh memprihatinkan perkembangan bahasa indonesia pada saat ini karena dengan berkembangnya kebudayaan dari luar banyak dari pemuda-pemudi bangsa indonesia yang lebih bangga berbahasa “gaul”. Mereka merasa malu untuk berbahasa indonesia yang baik dan benar dikarenakan perkembangan jaman tersebut. Bahkan pada saat ini banyak sekali bahasa-bahasa “gaul” yang tercipta diantara pemuda-pemudi indonesia, lebih memprihatinkan lagi bahkan bahasa-bahasa tersebut sekarang ada yang dibuat kamus seperti kamus bahasa indonesia dan dijual di toko-toko buku. Perkembangan budaya bukanlah untuk merubah budaya yang telah tercipta tetapi perkembangan budaya harus dapat kita manfaat sebagai suatu masukan bagi kita untuk menjadi lebih baik bukan untuk merusak bahkan menghilangkan budaya kita. Apalagi untuk suatu bahasa yang merupakan tonggak utama jati diri bangsa Indonesia. Dan sebagai pemuda-pemudi bangsa indonesia yang merupakan para penerus bangsa ini kita harus dapat mempertahankan kebudayaan asli indonesia terutama bahasa Indonesia serta kebudayaan asli kita yang lainnya jangan sampai kebudayaan asli kita diakui lagi oleh bangsa lain.

0
Minggu, 04 Oktober 2009

dengan pembuatan blog baru ini saya mencoba untuk menuangkan dan berbagi pengetahuan dengan teman-teman semua. semoga dapat bermanfaat bagi saya dan semuanya...

0

Links

Followers