contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Sabtu, 20 November 2010

Symbian OS (Opration System)

Symbian OS adalah sistem operasitak bebas yang dikembangkan oleh Symbian Ltd. yang dirancang untuk digunakan peralatan bergerak (mobile).
Sebelum Nokia mengumumkan pembelian seluruh sisa saham Symbian Ltd. yang tidak dimilikinya pada 24 Juni 2008,[1] Symbian dimiliki Nokia (47,9%), Ericsson (15,6%), Panasonic (10,5%), Samsung (4,5%), Siemens/BenQ (8,4%), Sony Ericsson (13,1%). Versi Symbian yang terbaru adalah Symbian OS v9.5s. Sedangkan ponsel yang paling banyak beredar saat ini menggunakan Symbian OS v6.1s, v7.0s, RV 47 75, v8.OS, dan v9.1s. Nokia Nseries rata-rata menggunakan Symbian OS v9.1s, kecuali Nokia N95 yang menggunakan Symbian OS v9.2s.

Gambaran umum
Saat ini Symbian OS banyak telah banyak digunakan oleh berbagai vendor produk peralatan komunikasi mobile pada berbagai jenis produk mereka yang bervariasi. Variasi dari sisi hardware ini dimana Symbian OS diimplementasi dapat dimungkinkan karena sistem operasi ini memiliki antarmuka pemprograman aplikasi (Aplication Programming Interface; API). API mendukung terhadap komunikasi dan tingkah laku yang umum pada hardware yang dapat digunakan oleh objek aplikasi lain. Hal ini dimungkinkan karena API merupakan objek antarmuka yang didefenisikan pada level aplikasi, yang berisikan prosedur dan fungsi (dan juga variabel serta struktur data) yang mengelola/memanggil [[kernel] dimana sebagai penghubung antara software dan hardware. Dengan adanya standar API ini membantu pihak pengembang untuk melakukan penyesuaian atas aplikasi yang dibuatnya agar dapat diinstal pada produk telepon bergerak yang bermacam-macam.
Mirip seperti sistem operasi desktop, Symbian OS mampu melakukan operasi secara multithreading, multitasking dan pengamanan terhadap memori. Dan semua pemrograman pada Symbian dilakukan secara event-based, artinya hardware CPU menjadi tidak aktif ketika tidak ada inputan berupa aktifitas tertentu. Namun perlu dipahami sistem operasi ini memang ditujukan untuk diinstal pada peralatan mobile dengan keterbatasan sumber daya. Multithread dan multitasking memberikan kemampuan Symbian OS untuk menjalankan lebih dari satu aplikasi sekaligus. Namun khusus ini, adanya preemptive multitasking kernel akan memberi tiap-tiap program suatu pembagian waktu pemprosesan yang dilakukan bergantian dengan cepat sehingga nampak bagi pemakai seolah-olah proses ini dieksekusi secara bersamaan. Untuk itu telah didefinisikan penjadwalan berdasar prioritas tertentu untuk menentukan proses mana yang berjalan terlebih dahulu dan proses apa berikutnya serta berapa banyak waktu akan jadi diberi.
Symbian OS sendiri bukanlah software yang sifatnya open source secara penuh karena meskipun terdapat ketersedian API dan dokumentasinya, yang banyak membantu pihak pengembang aplikasi untuk membuat software yang berjalan di atas sistem operasi ini, dipublikasi untuk umum namun tidak untuk kode source sendiri.
Sejarah
Pada tahun 1980, berdiri perusahaan pengembang software Psion yang didirikan oleh David Potter. Produk dari perusahaan itu diberi nama EPOC. Sistem operasi ini lebih difokuskan pada penggunaannya di telepon bergerak. Pada tahun 1998, terjadi sebuah kerjasama antara perusahaan Ericsson, Nokia, Motorola dan Psion untuk mengeksplorasi lebih jauh kekonvergensian antara PDA dan telepon selular yang diberi nama Symbian. Pada tahun 2004 Psion menjual sahamnya dan hasil kerjasama ini menghasilkan EPOC Release 5 yang kemudian dikenal dengan nama Symbian OS v5. Sistem operasi dari Symbian OS v5 itu sudah mulai mengintegrasikan kebutuhan implementasi aplikasi pada perangkat seperti PDA selain telepon seluler.
Kemudian muncul perangkat yang dinamakan smartphone dan muncullah pula versi-versi terbaru dari Symbian OS hingga ada yang disebut dengan Symbian v6.0 atau yang lebih terkenal dengan nama ER6 yang merupakan versi pertama dari Symbian OS. Sifatnya terbuka karena pada sistem ini dapat dilakukan instalasi perangkat lunak oleh berbagai pengembang aplikasi. Pada awal tahun 2005, muncul Symbian OS v9.1 dengan sistem keamanan platform baru yang dikenal sebagai capability-based security. Sistem keamanan ini mengatur hak akses bagi aplikasi yang akan diinstal pada peralatan dalam hal mengakses API.
Muncul pula yang disebut dengan Symbian OS v9.2 yang melakukan perbaharuan pada teknologi konektifitas Bluetooth dengan digunakannya Bluetooth v.2.0. Sedangkan yang terbaru, Symbian mengeluarkan Symbian OS v9.3 (dirilis pada tanggal 12 Juli 2006) telah mengusung teknologi wifi 802.11 dan HSDPA sebagai bagian dari komponen standarnya.
Arsitektur Sistem Operasi
Secara umum arsitektur Symbian OS sendiri dapat gambarkan menjadi empat lapisan berdasarkan penggunaan API yang tersedia, yaitu :
Lapisan pendukung aplikasi (Application Utility Layer)
Lapisan ini terdiri dari berbagai pendukung yang berorientasi pada aplikasi. Hal ini memungkinkan aplikasi lain (diluar sistem operasi) untuk berintegrasi dengan aplikasi dasar yang tersedia pada sistem operasi. Bentuk layanan lain termasuk proses pertukaran data dan manajemen data.
Lapisan layanan dan framework antarmuka grafis (GUI Framework)
Lapisan ini merupakan framework API yang tersedia untuk memberi dukungan terhadap penanganan input user secara grafis maupun suara yang dapat digunakan oleh aplikasi lain.
Lapisan komunikasi
Lapisan ini berfungsi sebagai sistem operasi yang fokus diimplementasi pada peralatan komunikasimobile, Symbian OS memiliki kumpulan API yang fokus pada lapisan komunikasi. Bagian teratas pada lapisan ini terdapat dukungan pencarian dan pengiriman pesan teks. Berikutnya adalah antarmuka yang memberi dukungan komunikasi seperti Bluetooth dan infrared (IrDA) serta USB. Yang terakhir pada lapisan ini adalah protokol komunikasi berupa TCP/IP, HTTP, WAP dan layanan telepon.
Lapisan sistem API dasar
Lapisan ini merupakan kumpulan API yang mendukung pengasksesan data memori, tanggal dan waktu, serta sistem dasar lainnya.
Klasifikasi Sistem Operasi
Klasifikasi ini berdasar fungsionalitas dan hak akses dari API tertentu. Tujuan dari pendefinisian sistem ini selain untuk membedakan API mana saja yang bisa diakses oleh aplikasi yang dibuat oleh pihak pengembang aplikasi, juga tetap memelihara integrasi dari layanan yang disediakan bagi pihak pengembang aplikasi dengan API yang umum digunakan. Hal ini juga dilakukan untuk memaksimumkan interoperabilitas antara berbagai produk yang menggunakan Symbian OS.
Terdapat empat kategori dalam klasifikasi API yang tersedia, yaitu:
(API) Symbian Umum
Komponen ini merupakan komponen (API) inti dari Symbian OS. Setiap pengembang aplikasi dapat berasumsi bahwa komponen ini terdapat pada setiap versi Symbian OS sehingga dapat digunakan pada setiap perangkat telepon bergerak yang menggunakan Symbian OS sebagai sistem operasinya. Dengan kata lain setiap kode program yang hanya menggunakan API pada kategori ini dapat dikompail dan dijalankan tanpa kesalahan pada setiap telepon yang menggunakan Symbian OS. Dengan adanya lisensi kerjasama, pengembang aplikasi dapat menambahkan dengan syarat tidak mengganti ataupun mengubah fungsi API standar yang dikategorikan pada bagian ini.
(API) Symbian Umum Tergantikan
Komponen yang memerlukan kostumisasi dari komponen Symbian Umum yang diperlukan untuk bekerja dengan ROM dari sistem dimana ia diinstal. Komponen ini merupakan komponen yang bekerja pada low-level dari hardware tertentu. Untuk mendapatkan komponen ini pihak pengembang aplikasi memerlukan lisensi dengan pihak Symbian karena versi komponen ini disediakan oleh pihak Symbian. Namun pada dasarnya komponen ini merupakan komponen standar (umum) yang tersedia pada semua versi Symbian OS.
(API) Symbian Opsional
Komponen-komponen ini sifatnya opsional (tidak selalu ada) pada semua versi Symbian OS. Namun jika tersedia, maka pengembang aplikasi mendapat jaminan bahwa aplikasinya dapat menggunakan API pada kategori ini pada versi Symbian OS yang sama.
(API) Symbian Opsional Tergantikan
Bentuk kategori ini mirip dengan kategori Symbian Opsional adalah kumpulan API yang tidak terikat dengan API umum yang ada pada versi Symbian OS dan dapat ditambahkan oleh pihak pengembang dengan suatu lisensi dari pihak Symbian.

http://tobesmart.co.cc

0
Senin, 01 November 2010

MENGENAL PROTOKOL INTERNET
(TCP/IP)

Agar jaringan intrenet ini berlaku semestinya harus ada aturan standard yang mengaturnya karena itu diperlukan suatu protokol internet.
Sejarah TCP/IP

Internet Protocol dikembangkan pertama kali oleh Defense Advanced Research Projects Agency ( DARPA) pada tahun 1970 sebagai awal dari usaha untuk mengembangkan protokol yang dapat melakukan interkoneksi berbagai jaringan komputer yang terpisah, yang masing-masing jaringan tersebut menggunakan teknologi yang berbeda. Protokol utama yang dihasilkan proyek ini adalah Internet Protocol (IP). Riset yang sama dikembangkan pula yaitu beberapa protokol level tinggi yang didesain dapat bekerja dengan IP. Yang paling penting dari proyek tersebut adalah Transmission Control Protocol (TCP), dan semua grup protocol diganti dengan TCP/IP suite. Pertamakali TCP/IP diterapkan di ARPANET, dan mulai berkembang setelah Universitas California di Berkeley mulai menggunakan TCP/IP dengan sistem operasi UNIX. Selain Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) ini yang mengembangkan Internet Protocol, yang juga mengembangkan TCP/IP adalah Department of defense (DOD).

Istilah-istilah didalam Internet Protocol
Ada beberapa istilah yang sering ditemukan didalam pembicaraan mengenai TCP/IP, yaitu diantaranya :

Host atau end-system, Seorang pelanggan pada layanan jaringan komunikasi. Host biasanya berupa individual workstation atau personal computers (PC) dimana tugas dari Host ini biasanya adalah menjalankan applikasi dan program software server yang berfungsi sebagai user dan pelaksana pelayanan jaringan komunikasi.
Internet, yaitu merupakan suatu kumpulan dari jaringan (network of networks) yang menyeluruh dan menggunakan protokol TCP/IP untuk berhubungan seperti virtual networks.

Node, adalah istilah yang diterapkan untuk router dan host.protocol, yaitu merupakan sebuah prosedur standar atau aturan untuk pendefinisian dan pengaturan transmisi data antara komputer-komputer.
Router, adalah suatu devais yang digunakan sebagai penghubung antara dua network atau lebih. Router berbeda dengan host karena router bisanya bukan berupa tujuan atau data traffic. Routing dari datagram IP biasanya telah dilakukan dengan software. Jadi fungsi routing dapat dilakukan oleh host yang mempunyai dua networks connection atau lebih.

Overview TCP/IP
Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, TCP/IP juga dikembangkan oleh Department of Defense (DOD). DOD telah melakukan proyek penelitian untuk menghubungkan beberapa jaringan yang didesain oleh berbagai vendor untuk menjadi sebuah networks of networks (Internet). Pada awalnya hal ini berhasil karena hanya menyediakan pelayanan dasar seperti file transfer, electronic mail, remote logon. Beberapa komputer dalam sebuah departemen dapat menggunakan TCP/IP (bersamaan dengan protokol lain) dalam suatu LAN tunggal. Komponen IP menyediakan routing dari departmen ke network enterprise, kemudian ke jaringan regional dan akhirnya ke global internet. Hal ini dapat menjadikan jaringan komunikasi dapat rusak, sehingga untuk mengatasinya maka kemudian DOD mendesain TCP/IP yang dapat memperbaiki dengan otomatis apabila ada node atau saluran telepon yang gagal. Hasil rancangan ini memungkinkan untuk membangun jaringan yang sangat besar dengan pengaturan pusat yang sedikit. Karena adanya perbaikan otomatis maka masalah dalam jaringan tidak diperiksa dan tak diperbaiki untuk waktu yang lama.
Seperti halnya protokol komunikasi yang lain, maka TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :

• IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4) alamat tujuan (nomor IP). Internet authorities menciptakan range angka untuk organisasi yang berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya untuk departemen. IP bekerja pada mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.

• TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman data yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah jaringan. TCP dapat mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian melakukan transmisi ulang sampai data diterima dengan benar dan lengkap.

• Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.
Bebrapa hal penting didalam TCP/IP :

1. Jaringan Peminta Terendah (Network of Lowest Bidders)
IP dikembangkan untuk membuat sebuah network of networks (Internet). Individual machine dihubungkan ke LAN (ethernet atau Token ring). TCP/IP membagi LAN dengan user yang lain (Novell file server, windows dll). Satu devais menyediakan TCP/IP menghubungkan antara LAN dengan dunia luar.

Untuk meyakinkan bahwa semua tipe sistem dari berbagai vendor dapat berkomunikasi, maka penggunaan TCP/IP distandarkan pada LAN. Dengan bertambahnya kecepatan mikroprossesor, fiber optics, dan saluran telepon digital maka telah menciptakan beberapa pilihan teknologi baru diantaranya yaitu ISDN, frame relay, FDDI, Asynchronous Transfer Mode (ATM).

Rancangan asli dari TCP/IP adalah sebagai sebuah network of networks yang cocok dengan penggunaan teknologi sekarang ini. Data TCP/IP dapat dikirimkan melalui sebuah LAN, atau dapat dibawa dengan sebuah jaringan internal corporate SNA, atau data dapat terhubung pada TV kabel . Lebih jauh lagi, mesin-mesin yang berhubungan pada salah satu jaringan tersebut dapat berkomunikasi dengan jaringan yang lain melalui gateways yang disediakan vendor jaringan .

2. Masalah Pengalamatan
Dalam sebuah jaringan SNA , setiap mesin mempunyai Logical Units dengan alamat jaringan masing-masing. DECNET, Appletalk, dan Novell IPX mempunyai rancangan untuk membuat nomor untuk setiap jaringan lokal dan untuk setiap workstation yang terhubung ke jaringan.

Pada bagian utama pengalamatan lokal network, TCP/IP membuat nomor unik untuk setiap workstation di seluruh dunia. Nomor IP adalah nilai 4 byte (IPv4) dengan konvensi merubah setiap byte ke dalam nomor desimal (0 sampai 255 untuk IP yang digunakan sekarang) dan memisahkan setiap bytes dengan periode. Sebagai contoh misalnya 130.132.59.234.

Sebuah organisasi dimulai dengan mengirimkan electronic mail ke Hostmaster@INTERNIC.NET meminta untuk pembuatan nomor jaringan. Hal ini dimungkinkan bagi hampir setiap orang untuk memperoleh nomor untuk jaringan "small class C" dengan 3 bytes pertama meyatakan jaringan dan byte terakhir menyatakan individual komputer. Organisasi yang lebih besar dapat memperoleh jaringan "Class B" dengan 2 bytes pertama menyatakan jaringan dan 2 bytes terakhir menyatakan menyatakan masing-masing workstation sampai mencapai 64.000 individual workstation. Contoh Jaringan Class B Yale adalah 130.132, jadi semua komputer dengan IP address 130.132.*.* adalah dihubungkan melalui Yale.

Kemudian organisasi berhubungan dengan intenet melalui satu dari beberapa jaringan regional atau jaringan khusus. vendor jaringan diberi nomor pelanggan networks dan ditambahkan ke dalam konfigurasi routing dalam masing-masing mesin.

Tidak ada rumus matematika yang mengubah nomor 192.35.91 atau 130.132 menjadi "Yale University" atau "New Haven". Mesin-mesin yang mengatur jaringan regional yang besar atau routers Internet pusat dapat menentukan lokasi jaringan-jaringan tersebut dengan mencari setiap nomor jaringan tersebut dalam tabel. Diperkirakan ada ribuan jaringan class B dan jutaan jaringan class C. Pelanggan yang terhubung dengan Internet, bahkan perusahaan besar seperti IBM tidak perlu untuk memelihara informasi pada jaringan-jatingan yang lain. Mereka mengirim semua eksternal data ke regional carrier yang mereka langgan, dan regional carrier mengamati dan memelihara tabel dan melakukan routing yang tepat.


3. Subnets
Meskipun pelanggan individual tidak membutuhkan nomor tabel jaringan atau menyediakan eksplisit routing, tapi untuk kebanyakan jaringan class B dapat diatur secara internal sehingga lebih kecil dan versi organisasi jaringan yang lebih sederhana. Biasanya membagi dua byte internal assignment menjadi satu byte nomor departmen dan satu byte Workstation ID.

Enterprise network dibangun dengan menggunakan TCP/IP router box secara komersial. setiap router mempunyai tabel dengan 255 masukan untuk mengubah satu byte nomor departmen menjadi pilihan tujuan ethernet yang terhubung ke salah satu router. Misalnya, pesan ke 130.132.59.234 melalui jaringan regional National dan New England berdasarkan bagian nomor 130.132. Tiba di Yale, 59 department ID memilih ethernet connector . 234 memilih workstation tertentu pada LAN. Jaringan Yale harus diupdate sebagai ethernet baru dan departemen ditambahkan, tapi tidak dipengaruhi oleh perubahan dari luar atau perpindahan mesin dalam departemen.

4. Jalur-jalur tak tentu
Setiap kali sebuah pesan tiba pada sebuah IP router, maka router akan membuat keputusan ke mana berikutnya pesan tersebut akan dikirimkan. Ada konsep satu waktu tertentu dengan preselected path untuk semua traffic. Misalkan sebuah perusahaan dengan fasilitas di New York, Los Angles, Chicago dan Atlanta. Dapat dibuat jaringan dari empat jalur telepon membentuk sebuah loop (NY ke Chicago ke LA ke Atlanta ke NY). Sebuah pesan tiba di router NY dapat pergi ke LA melalui Chicago atau melalui Atlanta. jawaban dapat kembali ke jalan lain.

Bagaimana sebuah router dapat membuat keputusan antara router dengan router? tidak ada jawaban yang benar. Traffic dapat dipetakan dengan algoritma "clockwise" (pergi ke NY ke Atlanta, LA ke chicago). Router dapat menentukan, mengirimkan pesan ke Atlanta kemudian selanjutnya ke ke Chicago. Routing yang lebih baik adalah dengan mengukur pola traffic dan mengirimkan data melalui link yang paling tidak sibuk.

Jika satu saluran telepon dalam satu jaringan rusak, pesan dapat tetap mencapai tujuannya melalui jalur yang lain. Setelah kehilangan jalur dari NY ke Chicago, data dapat dikirim dari NY ke Atlanta ke LA ke Chicago. Dengan begitu maka jalur akan berlanjut meskipun dengan kerugian performance menurun.
Perbaikan seperti ini merupakan bagian tambahan pada desain IP.

5. Masalah yang Tidak Diperiksa (Undiagnosed Problem)
Jika ada error terjadi, maka dilaporkan ke network authorities. Error tersebut harus dibenarkan atau diperbaiki. IP, didesain untuk dapat tahan dan kuat. Kehilangan node atau jalur adalah hal biasa, tetapi jaringan harus tetap jalan. Jadi IP secara otomatis menkonfigurasi ulang dirinya sendiri bila terjadi sesuatu yang salah. Jika banyak redundancy yang dibangun ke dalam sistem maka komuniksi tetap berlangsung dan terjaga. TCP dirancang untuk memulihkan node atau saluran yang gagal dimana propagasi routing table berubah untuk semua node router. Karena proses updating memerlukan waktu yang lama , TCP agak lambat untuk menginisiasi pemulihan.

6. Mengenai Nomor IP
Setiap perusahaan besar atau perguruan tinggi yang terhubung ke internet harus mempunyai level intermediet network. beberapa router mungkin dikonfigurasi untuk berhubungan dengan bebarapa department LAN. Semua traffic di luar organisasi dihubungkan dengan koneksi tunggal ke jaringan provider regional.
Jadi, pemakai akhir dapat menginstall TCP/IP pada PC tanpa harus tahu jaringan regional . Tiga bagian informasi dibutuhkan :

• IP address dibuat pada PC
• Bagian dari IP address (subnet mask) yang membedakan mesin lain dalam LAN yang sama (pesan dapat dikirim secara langsung ) dengan mesin-mesin di departemen lain atao dimanapun di seluruh dunia ( yang dikirimkan ke router mesin)
• IP address dari router mesin yang menghubungkan LAN tersebut dengan dunia luar.

7. Susunan TCP/IP protocol

Internet pada mulanya didesain dengan dua kriteria utama. Dua kriteria ini mempengaruhi dan membentuk hardware dan software yang digunakan sekarang. Kriteria tersebut : Jaringan harus melakukan komunikasi antara para peneliti di belahan dunia yang berbeda, memungkinkan meraka dapat berbagi dan berkomunikasi mengenai penelitian mereka satu sama lain. Sayangnya, riset memerlukan berbagai komputer dari beragam platform dan arsitektur jaringan yang berbeda untuk keperluan keilmuan. Maka untuk itu diperlukan protocol suite untuk dapat berhubungan dengan berbagai
platforms hardware yang berbeda dan bahkan sistem jaringan yang berbeda. Lebih jauh lagi, network harus merupakan jaringan komunikasi yang kuat yang mempunyai kemampuan dapat bertahan dari serangan nuklir. Rancangan ini memebawa ke arah desentralisasi jaringan yang terdiri dari jaringan yang terpisah, lebih kecil, jaringan yang diisolasi yang mempunyai kemampuan otomatis bila diperlukan.

Layer menyediakan level abstrsaksi untuk software dan menaikkan kemampuan menggunakan kembali dan kebebasan platform. Layer-layer tersebut dimaksudkan untuk benar-benar terpisah dari satu sama lain dan juga independen. Layer tersebut tidak mengandalkan informasi detail dari layer yang lain. Arsitektur rancangan ini membuat lebih mudah untuk melakukan pemeliharaan karena layer dapat didesain ulang atau dikembangkan tanpa merusak integritas protokol stack.

TCP/IP protocol suite terdiri dari 4 layers: Applikasi, Transport, Internetwork, dan network interface. Layer tersebut dapat dilihat sebagai hirarki seperti di bawah ini :

Layer Applikasi adalah sebuah aplikasi yang mengirimkan data ke transport layer. Misalnya FTP, email programs dan web browsers.

Layer Transport bertanggung jawab untuk komunikasi antara aplikasi. Layer ini mengatur aluran informasi dan mungkin menyediakan pemeriksaan error. Data dibagi kedalam beberapa paket yang dikirim ke internet layer dengan sebuah header. Header mengandung alamat tujuan, alamat sumber dan checksum. Checksum diperiksa oleh mesin penerima untuk melihat apakah paket tersebut ada yang hilang pada rute.

Layer Internetwork bertanggung jawab untuk komunikasi antara mesin. Layer ini meg-engcapsul paket dari transport layer ke dalam IP datagrams dan menggunakan algoritma routing untuk menentukan kemana datagaram harus dikirim. Masuknya datagram diproses dan diperiksa kesahannya sebelum melewatinya pada Transport layer.

Layer networks interface adalah level yang paling bawah dari susunan TCP/IP. Layer ini adalah device driver yang memungkinkan datagaram IP dikirim ke atau dari pisikal network. Jaringan dapaat berupa sebuah kabel, Ethernet, frame relay, Token ring, ISDN, ATM jaringan, radio, satelit atau alat lain yang dapat mentransfer data dari sistem ke sistem. Layer network interface adalah abstraksi yang memudahkan komunikasi antara multitude arsitektur network.

Sumber : onno.vlsm.org/.../network/mengenal-protokol-internet-tcpip-1998.rtf

Selasa, 05 Oktober 2010

ABSTRAK

Makalah ini menjelaskan singkat kegiatan pembangunan dari aplikasi ICT dalam e-Kesehatan

dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia. Sejumlah masyarakat
telemedicine dan kegiatan pembangunan sistem e-Health akan dijelaskan. Kegiatan
meliputi: evaluasi kompetensi ICT penyedia kesehatan, Pelatihan langsung
untuk penyedia pelayanan kesehatan, membangun akses internet ADSL untuk Kesehatan Masyarakat.


Aplikasi TIK berikut dalam sistem e-kesehatan akan diuraikan secara singkat yang meliputi:
e-sistem kesehatan untuk pencatatan & pelaporan kesehatan masyarakat, sistem manajemen wabah, mobile (atau bergerak) sistem telemedicine, e-sistem kesehatan dengan paperless
resep fungsi dan mobile e-sistem kesehatan. Diharapkan bahwa kegiatan bisa
terus dikembangkan melibatkan pusat-pusat kesehatan masyarakat semakin banyak, terhadap
mencapai MDGs, terutama dalam kesehatan dan pendidikan.

1. PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar yang memiliki lebih dari 17.500 pulau dan lebih
dari 230 juta orang, diperkirakan bahwa sekitar 60% dari populasi berada di pedesaan
daerah. Untuk seluruh negara yang terdiri dari 33 provinsi, kesehatan masyarakat rujukan
sistem diterapkan, ada pusat-pusat komunitas lebih dari 8500 kesehatan (CHC, puskesmas
= Pusat pelayanan Kesehatan Masyarakat) yang tampil sebagai ujung tombak dari layanan kesehatan masyarakat. upaya besar masih diperlukan untuk mengatasi hari - ke - hari tantangan kesehatan menuju pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium, terutama di Kesehatan.
Sejak tahun 1997, Program Teknik Biomedis - Institut Teknologi Bandung (ITB)
telah memusatkan usahanya dalam pengembangan dan implementasi berbasis ICT
telemedicine dan sistem e-kesehatan bagi kesehatan masyarakat. Kegiatan pembangunan
terdiri dari berbagai jenis aplikasi infrastruktur TIK yang ada dalam berbagai jenis
dari Telemedicine dan e-Health Systems untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, melibatkan
piramida paling bawah (CHC, Pusat Kesehatan Masyarakat). Kolaborasi sinergis
antara organisasi-organisasi serupa / lembaga dengan visi yang sama sangat dibutuhkan. Lebih dan aplikasi ICT lebih dalam e-Health, yang didedikasikan untuk terus meningkatkan masyarakat
kesehatan, diperlukan untuk mencapai kontribusi yang lebih signifikan. Ini relatif kecil
langkah-langkah, mereka harus diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan, diharapkan
berkontribusi terhadap pencapaian MDGs dalam jangka panjang.



2. APLIKASI ICT DALAM MENINGKATKAN LAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

Dalam pengembangan aplikasi TIK didedikasikan untuk perbaikan masyarakat
pelayanan kesehatan, kami telah melibatkan anggota staf baik dan mahasiswa di kami Biomedis
Rekayasa program. Beberapa kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan akan
dijelaskan dalam bagian berikut:

2.1.Education untuk Penyedia Layanan Kesehatan
Kami percaya bahwa Pengembangan Sumber Daya Manusia (capacity building) adalah paling utama Sejak 1997, kami telah melakukan serangkaian kegiatan promosi (Presentasi, seminar, lokakarya) tentang pentingnya aplikasi ICT dalam kesehatan. Selama lebih dari sepuluh tahun, kami telah mengatur dan / atau mendukung lebih dari 12 kegiatan pelatihan (seminar, lokakarya, kursus) untuk penyedia layanan kesehatan di Bandung daerah dan Sukabumi (Jawa Barat Provinsi). Secara umum, ada tiga jenis pelatihan kegiatan: Kelas-tipe tangan-pelatihan, di tempat tangan-pelatihan, dan pelatihan pribadi (swasta) dasar. Secara total, kami telah secara aktif berpartisipasi dalam manusia pengembangan sumber daya kegiatan yang melibatkan lebih dari 250 orang. Gambar - 1 menunjukkan contoh dari sesi pelatihan bagi penyedia kesehatan.


2.2.e-Health Systems untuk Merekam Komunitas Kesehatan & Pelaporan
Sejalan dengan kegiatan pengembangan sumber daya manusia, kami telah secara aktif terlibat
dalam pengembangan yang relatif (software dan hardware) berbasis sistem e-kesehatan bagi
Recording & Pelaporan (R & R). Beberapa contoh khusus R & R e-health aplikasi meliputi: administrasi kesehatan (dukungan), evaluasi atas status kesehatan, R & R tanpa / dengan tele-pelaporan, tele-koordinasi, tele-konsultasi terbatas. Beberapa sistem e-health dihasilkan sudah terpasang / diimplementasikan di lebih dari 5 pusat kesehatan masyarakat (CHCs), Bandung Dinas Kesehatan, dan sebuah rumah sakit bersalin, di 2004 - 2006. Wireless LAN (local area network) telah digunakan untuk mendukung transfer informasi medis yang diperlukan, seperti ditunjukkan dalam gambar - 2.


2.3.ICT - Systems Manajemen Wabah berbasis e-Health
Khusus ICT berbasis e-health sistem untuk manajemen wabah juga telah dikembangkan
sejak tahun 2005. Sistem wabah berbasis ICT manajemen bertujuan untuk memberikan dukungan bagi kedua stasiun pelaporan (CHCs, puskesmas) dan stasiun pemantau (Dinas Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota), dengan lebih handal dan user friendly "sistem manajemen wabah". Sejumlah sistem prototipe e-kesehatan telah dikembangkan, yaitu: a berbasis web
wabah sistem manajemen, PC dan ponsel berbasis sistem telepon, SMS server dan Java
memungkinkan ponsel berbasis sistem selular, SMS server dan mini Opera ponsel berbasis
sistem. Berbeda e-sistem kesehatan telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan lokasi tertentu (CHCs) dengan infrastruktur ICT yang berbeda. Gambar - 3 menunjukkan diagram blok dari berbasis web wabah sistem manajemen.


Telemedicine 2.4.Mobile Sistem Pusat Kesehatan Masyarakat dan Movable Ambulance
Sejak tahun 2005, upaya-upaya khusus telah didedikasikan untuk pengembangan dari "mobile
telemedicine sistem dengan link komunikasi multi ". Pada dasarnya, telemedicine mobile
sistem terdiri dari: unit dasar (untuk diinstal dalam sebuah unit rumah sakit atau layanan kesehatan) dan mobile unit / bergerak (yang harus dipasang pada ambulans atau kendaraan bergerak). sistem yang telah dirancang untuk memilih link (yang ada) komunikasi diterima pada
khusus lokasi unit (atau bergerak) mobile. Sistem ini dapat mengukur dan mentransfer berbagai jenis informasi medis (misalnya sinyal EKG, tekanan darah, suhu, SpO2) dari unit (bergerak) mobile ke unit dasar. Dua prototip telah diproduksi dan berhasil diuji; satu set (sepasang) prototipe akan segera dipasang di Sukabumi (Jawa Barat). Sebuah diagram blok yang disederhanakan dalam gambar - 4 menunjukkan "Mobile Telemedicine Unit dan Base Unit. Berbagai jenis yang ada infrastruktur telekomunikasi dapat dipilih secara otomatis, sehingga istilah "multi komunikasi link ". Gambar - 5 menunjukkan gambar Telemedika Mobile Unit.

2.5.e-Sistem Kesehatan dengan Fungsi Resep tanpa kertas
The "e-health sistem dengan fungsi resep tanpa kertas / kemampuan" telah dirancang
untuk digunakan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Ini dikembangkan
khusus dengan berbasis web paket perangkat lunak yang memiliki fungsi utama sebagai berikut: untuk melakukan rekaman data pasien (registrasi pasien), untuk mempersiapkan rekam medis (selama fase pemeriksaan medis) dan resep tanpa kerats dengan ADEs (kejadian efek samping obat) diwaspadai, untuk menyiapkan obat yang diresepkan untuk setiap pasien, dan menyiapkan berbagai jenis pasien dan laporan obat berkala, dan mengirim laporan sesuai dengan Dinas Kesehatan Kabupaten yang diperlukan. Dengan menggunakan "sistem e-kesehatan dengan kemampuan resep tanpa kertas", maka diharapkan bahwa dalam jangka panjang, keuntungan berikut ini dapat diperoleh:
-Untuk meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan
-Untuk mengurangi waktu pemrosesan secara keseluruhan
-Untuk mengurangi waktu proses keseluruhan untuk mempersiapkan / memproduksi berbagai jenis laporan
biasa
-
selain itu juga diharapkan bahwa pelayanan kesehatan bisa lebih ditingkatkan.
Karena pusat-pusat kesehatan masyarakat yang ada memiliki sumber daya manusia yang berbeda dan ICT infrastruktur (jumlah komputer pribadi, saluran telepon, akses internet, dll), kami
telah menyiapkan tiga konfigurasi berbeda e-sistem kesehatan:
-Minimum e-Health konfigurasi sistem, yang terdiri dari satu PC dengan tepat
paket perangkat lunak.
-Menengah ukuran e-health konfigurasi sistem terdiri dari 2 sampai 3 PC dengan tepat
paket perangkat lunak dan jaringan sederhana.
-Full ukuran e-health konfigurasi sistem terdiri dari minimal 6 PC dengan tepat
paket perangkat lunak (diinstal di server PC) dan jaringan hub.
Gambar - 6 menunjukkan
tampilan dari halaman utama dari sistem e-kesehatan dengan fungsi resep tanpa kertas.

2.6. Aplikasi Sistem e-Health lainnya
Menggunakan konfigurasi yang sama e-sistem kesehatan, tapi dengan software khusus dikembangkan paket, beberapa aplikasi lain yang spesifik e-sistem kesehatan telah dikembangkan dan / atau dalam pengembangan. Beberapa contoh aplikasi termasuk e kesehatan berikut-mobile sistem:
-Mobile Telemedicine Kit untuk Relief Bencana
- Promosi Kesehatan menggunakan SMS (Short Messaging Service)
-SMS berbasis e-Health Reminder Sistem Manajemen Tuberkulosis
-E-Sistem Kesehatan untuk Program
Keselamatan Ibu
Dengan meningkatnya ketersediaan infrastruktur TIK dan pengalaman pengembang, diharapkan bahwa aplikasi kesehatan masyarakat semakin banyak dapat dikembangkan dan
ditingkatkan.

3. Hasil dan Pembelajaran
Dari kegiatan pengembangan dan pelaksanaan berbagai jenis e-health
sistem yang dijelaskan di atas, poin-poin berikut ini dapat dicatat:
-Pentingnya Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Sumberdaya Manusia untuk e-Health
-Tantangan untuk mengatasi "e-Readiness Tantangan" & "Budaya Masalah"
-Melanjutkan mendukung dibutuhkan (dalam hal kebijakan, dana, dan teknis)
-Ketersediaan infrastruktur telekomunikasi
-Biaya pertimbangan (biaya modal dan operasional).
Harus ada setidaknya satu (permanen) lembaga / kelompok yang bertanggung jawab untuk secara konsisten & terus memberikan / menjaga "aplikasi ICT dalam Kesehatan & Pendidikan",
Pemerintah Konsisten kebijakan dan kemauan politik ke arah tujuan, promosi kegiatan yang
berkelanjutan sangat diperlukan, kegiatan berkesinambungan dan konsisten menuju perbaikan dari kualitas hidup melalui peningkatan kesehatan masyarakat & pendidikan. Selain itu, dalam kegiatan pembangunan / implementasi, kita harus melibatkan lembaga pemerintah, industri swasta (sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility, CSRs), seluruh masyarakat untuk mencapai keberlanjutan. Dalam jangka panjang, diharapkan untuk mencapai MDG terutama dalam kesehatan.

4. PENUTUP
-Meskipun tantangan dan permasalahan yang dihadapi selama sebagian besar dari kesehatan-e system perkembangan dan implementasi, hasil yang pada umumnya sangat menjanjikan dan
menggembirakan.
-Pengembangan lebih lanjut dan pelaksanaan kegiatan harus ditingkatkan dan kualitatif
kuantitatif dikalikan, sehingga semakin banyak e-sistem kesehatan akan dilaksanakan di
pusat-pusat kesehatan masyarakat yang lebih.
-Keterlibatan lembaga pemerintah, industri swasta (sebagai bagian dari Corporate
Social Responsibility) dan seluruh masyarakat diperlukan, untuk mencapai keberlanjutan.
- kontribusi
Signifikan terhadap pencapaian MDGs sangat diharapkan dalam jangka panjang.

UCAPAN TERIMA KASIH
-Semua mitra dalam kegiatan pembangunan (dalam negeri dan mitra internasional)
-Semua organisasi
sponsor (domestik & internasional) [Kementerian Riset & Teknologi, Departemen Pendidikan Nasional, ITB, PAN Asia R & D Program , IDRC - PANACeA.
-Kolega dan Anggota
TIM (Staf dan Siswa)

REFERENCES

[1] S. Soegijoko, J. Hasugian, T.S. Barkah: ”Internet and Mobile Phone – Based eHealth

Systems for Outbreak Management and Safe Motherhood Program in Community

Health Center Environment”, Med-e-Tel 2009, Luxembourg, 1 – 3 April 2009.

[2] S. Soegijoko, A.U. Jai Ganesh, I.F. Saligumba, S. Khoja: ”Systematic Review of

Current ICT Applications in Disasters – The Potentials of Integrating Telehealth”,

Med-e-Tel 2009, Luxembourg, 1 – 3 April 2009.

[3] E. Sutjiredjeki, S. Soegijoko, et al: “Development of A Low Cost Mobile

Telemedicine Kit for Disaster Reliefs”, Journal of e-Health Technology and Application,

Vol. 6, No. 2

[4] I.M. Puspitasari, S. Soegijoko: ”Development of An Integrated e-Prescription System

with Adverse Drug Events Alert for Community Health Center in Indonesia”, Med-e-

Tel 2009, Luxembourg, 1 – 3 April 2009.

[5] S. Witriani, S. Soegijoko: ”Preliminary Evaluations of Internet – based System for e-

Psychology Applications in Indonesia”, Med-e-Tel 2009, Luxembourg, 1 – 3 April

2009.


Sumber :

unpan1.un.org/intradoc/groups/public/.../un.../unpan037114.pdf






0

Links

Followers